THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 02 Januari 2012

Demam Boyband dan Girlband di Indonesia

Akhir-akhir ini di indonesia lagi heboh yang namanya boyband sama girlband. Boyband dan girlband yang banyak dinikmati dan digemari terutama oleh kalangan remaja ini, awal mulanya berasal dari Amerika dan negara negara Asia Timur, terutama Korea dan Jepang. K-Pop alias boyband asal Korea dan Jepang disukai oleh banyak remaja mulai dari personilnya yang keren, ganteng, cantik dengan wajah oriental mereka kemudian lagu, aksi dance, gaya rambut ,  sampai style fashion mereka yang unik dianggap sebagai trendsetter masa kini. K-Pop yang booming banget di berbagai negara, termasuk Indonesia, seperti DBSK, Super Junior, Shinee, Teen Top, MBLAQ, BigBang, Girls Generation, 2PM, dan masih banyak lainnya ini memberikan efek yang cukup besar di Indonesia.
Demam K-Pop yang melanda di Indonesia  menyebabkan banyak munculnya boyband dan girlband Indonesia yang dipandang beberapa pihak dan penikmat musik di Indonesia sebagai plagiat atau ‘ tiruan’ dari K-Pop yang sedang naik daun. Jika dilihat dari berbagai sisi, memang sih harus diakui kalau boyband dan girlband Indonesia memiliki banyak kemiripan dengan K-Pop yang ada, mulai dari jumlah personil, lagu, aksi dance, gaya rambut, dan style fashion mereka. Menurutku, sebenarnya boyband dan girlband Indonesia sudah punya potensi dan bekal buat langkah mereka dalam kancah permusikan. Hanya saja, kenapa sih mereka nggak usaha buat ciptain gaya, style, dan image mereka sendiri yang lebih disesuaikan dengan budaya Indonesia. Kenapa harus mirip atau meniru K-Pop yang terkenal? Dengan meniru, entah kenapa lagu dan aksi dance yang keren dan memukau dari K-Pop jadi kurang pas dan nggak wow lagi kalo ditampilin sama boyband dan girlband di Indonesia.
‘ Kreatif ‘ adalah kata kunci penting yang seharusnya mereka lakukan. Banyak cara yang sebenernya bisa dilakuin sama BB dan GB Indonesia dalam lagu dan aksi dance mereka yang lebih nunjukin ciri khas dan budaya bangsa kita tercinta. Misalnya aja, BB dan GB Indonesia mengubah style fashion mereka dengan memakai pakaian yang berbau tradisional, seperti celana atau rok dari batik, hiasan rambut dari tenun, pokoknya memodifikasi sekreatif mungkin biar gaya mereka tetep masa kini tapi dengan memakai salah satu produk negeri kita, yaitu batik. Style fashion yang seperti itu bahkan bisa jadi trendsetter lhooo buat para remaja Indonesia lainnya. Remaja Indonesia bakal jadi remaja yang cinta produk lokal tapi tetep keren, modern, dan jadi lebih kreatif. Hal lain yang juga bisa dilakuin sama BB dan GB Indonesia yaitu dari segi lagu dan aksi dance mereka. Nggak perlu mirip dengan K-Pop supaya bisa eksis dan sukses, tapi justru dengan menciptakan lagu yang mungkin dikombinasi sama lagu lagu daerah, melakukan aksi dance juga bisa dikombinasi sama sedikit gerakan gerakan tari tradisional yang dengan itu semua bisa menciptakan label BB dan GB Indonesia, hanya milik Indonesia, bukan tiruan, plagiat, atau ‘ versi Indonesia K-Pop’. Kualitas suara, dance, dan performance stage juga jadi hal penting yang harus diperhatiin BB dan GB di Indonesia. K-Pop dalam ketiga hal tersebut memang patut diakui sangat berkualitas, mantap, dan menakjubkan. Yang harus dilakukan ialah tidak memplagiatnya, tetapi menjadikan hal tersebut sebagai teladan dan motivasi agar BB dan GB Indonesia juga memiliki kemampuan suara dan dance yang berkualitas, nggak cuman ‘ modal tampang ‘ aja. Kita ciptain gerakan gerakan dance yang baru, lagu yang baru, yang nggak kalah keren dan spektakuler, tanpa harus mencontoh mereka, BB dan GB Korea-Japan yang sudah berhasil.
Lalu masalah tampang menjadi hal yang kesekian, that’s why gak ada personil boyband atau girlband yang lolos dari operasi plastik untuk memperindah tampang mereka setelah mereka lolos audisi dan masuk masa training.
Berbicara tentang masa training, masa training ini adalah justru yang menjadi masa-masa penentuan buat seorang calon artis dari manajemen atau perusahaan recording itu apakah dia pantas untuk diorbitkan. So, lolos audisi bukan berarti udah aman kayak disini.
Dalam masa-masa training itu mereka (selanjutnya disebut trainee) dipoles lagi vokalnya, teknik dance’nya, dilatih agar mereka bisa bernyanyi sambil dance dengan gerakan-gerakan yang rumit tapi tidak akan mengganggu kualitas vokal mereka saat perform, dikasih pelatihan kepribadian, akting, diajarin gimana cara ber-fashion, dilihat apakah si trainee bisa berbaur dengan yang lainnya atau tidak, bagaimana mereka dalam grup, dll untuk memadatkan kemampuan yang mereka miliki dan membentuk image positif dari trainee tersebut. Dan perlu diketahui yah, masa-masa training ini bisa berlangsung lebih dari setahun kalo emang dari pihak manajemen menganggap calon artis belom bisa untuk di orbitkan. Jadi tidak instant seperti yang sedang terjadi di Indonesia sekarang. Itu faktanya karena setelah kemunculan Smash, tiba-tiba udah ada aja boyband di tv yang entah konsep musiknya apa, karakternya apa, gak jelas!!!
Bahkan ada boyband yang gw liat bener2 menjiplak abis video clip dan penampilan dari salahsatu boyband korea 2PM.


0 komentar: